Kebiasaan Buruk yang Memicu Kanker Serviks

Minggu, 06 Juni 2010

Kanker serviks adalah salah satu penyakit yang paling mematikan di kalangan wanita. Di dunia, setiap 1 menit ada perempuan yang meninggal karena penyakit ini. Indonesia pun termasuk negara dengan kasus kanker serviks cukup tinggi: setiap 1 hari, 1 perempuan meninggal akibat penyakit yang juga disebut kanker leher rahim ini.

Meskipun demikian, penyakit ini sebenarnya masih memberikan suatu "keuntungan" bagi calon pengidapnya. "Kanker serviks itu satu-satunya penyakit kanker yang diketahui penyebabnya, yaitu virus human papilloma. Perubahannya pun memakan waktu cukup lama, yaitu 10-30 tahun," ujar dr Ulfana Said Umar saat talk show Are You Protected Enough yang digelar oleh Guardian pada Sabtu (1/5/2010).

Dengan demikian, sebenarnya perempuan memiliki banyak waktu untuk melakukan pemeriksaan dini sebelum infeksi virus HPV tersebut berkembang menjadi kanker. Jikapun setelah menjalani papsmear diketahui terjadi infeksi HPV atau lesi pra-kanker, maka pasien masih bisa menjalani pengobatan.

Banyak hal yang menyebabkan perempuan berpotensi terkena penyakit ini. Di antaranya adalah menikah muda (sebelum usia 20 tahun) karena leher rahim belum siap menerima paparan dari luar, bergonta-ganti pasangan seksual, kehamilan yang sering, merokok, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang juga menjadi penyebab lainnya.

Virus ini sebenarnya bisa saja menempel di bibir vagina, di penis, atau di jari tangan (pria atau wanita), dan tidak membahayakan. HPV baru beraksi ketika terekspos ke dalam leher rahim, yang jaraknya sekitar 10-12 cm dari bibir vagina. Masalahnya, sebagian perempuan tidak menyadari bahwa kebiasaan mereka bisa menyebabkan virus HPV yang semula berada di luar tersebut masuk ke dalam leher rahim.

"Contohnya saja menggunakan air yang kotor untuk membasuh alat kelamin, membasuh dengan douche dengan kondisi air menyemprot ke vagina terlalu kencang, atau memasukkan jari tangan ke dalam vagina (saat masturbasi)," ungkap dr Ulfa.

Perlu diberikan pemahaman pula kepada perempuan bahwa kanker serviks bisa menyerang siapa pun yang aktif secara seksual. Artinya, meskipun belum menikah, jika perempuan tersebut telah aktif secara seksual, maka ia pun berpotensi mengembangkan penyakit ini.

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Browse